Indahnya Masjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao - Solok |
Pukul 11 malam kami berangkat menuju
Solok dengan mengendari satu motor yang dikemudikan oleh rekan saya Fallyanthus.
Kami pergi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX merah yaitu milik
saudara Fallyanthus, kendaraan ini senantiasa mengantarkan kami menuju tempat
yang kami tuju.
Perjalanan malam itu terjebak oleh macet
di jalan Sitinjau Laut yang merupakan pendakian ektrem menuju Solok. Rute
perjalanan ini yaitu melintasi bukit barisan yang tinggi. Perjalanan dimacetkan
oleh sebuah truck pengangkut semen berhenti ditikungan tajam yang ada pada
panorama pertama di Sitinjau Laut.
Panorama merupakan tempat untuk
melihat lukisan alam yang tergambar berupa pemandangan yang menyejukan mata. Di
Sitinjau Laut ini memiliki 2 tempat untuk melihat panorama tersebut yaitu
panorama 1 merupakan panorama yang paling dekat dari laut dan berada tepat pada
tikungan pendakian tajam pertama, disini sering kendaraan menguras kemampuannya
untuk mendaki dan panorama kedua terletak pada pendakian panjang yang memaksa
kendaraan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Pada panorama dua sering
terjadi kecelakaan lalulintas karena ketidakmampuan kendaraan menaklukan
pendakian yang panjang yang sedikit bergelombang.
Perjalanan terus kami lanjutkan
ditengah kendaraan yang mengular di Sitinjau Laut sampai beberapa kilometer.
Selain dipicu oleh kendaraan yang melintang ditikungan, kemacetan juga diakibatkan
perbaikan jalan yang belum selesai, namun yang sangat berperan dalam kemacetan
ini adalah pengemudi yang tidak sabaran dan tidak disiplin dalam mengemudi
sehingga tejadi kemacetan, kemacetan ini tidak juga didukung oleh peran
Polantas yang seharusnya menjadi kewajibannya untuk melayani masyarakat dengan jargonnya
“kami siap melayani anda”.
Perjalanan terus kami lanjutan hingga
akhirnya kami sampai perbatasan Kabupaten Solok dengan kota Padang yaitu di Lubuk
Selasih. Kami menghubungi rekan kami yang telah lebih dulu sampai dilokasi, hal
ini dikarenakan info lokasi acara kami tidak mengetahuinya. sehingga mereka menjemput
kami dilokasi yang telah mereka tentukan yaitu di Sari Manggis. Kami sampai
dilokasi sekitar pukul 1 dinihari pada tanggal 2 juni 2012.
Rumah Sdri Ika - Talang |
Background G. Talang |
Cerita hangatpun tercipta antara kami
dengan keluarga Ika. Kami bercerita tentang kultur daerah dan mengekplore dari
apa yang bisa kami ekplore. Kami banyak sharing
tentang pengalaman-pengalaman beliau tentang usahatani yang menjadi mata
pencaharian mereka sembari kami menikmati hidangan makan malam yang nikmat.
Di Depan Irigasi G. Talang |
Selesai menyantap makanan yang telah
terhidang kamipun melanjutkan cerita yang hangat-hangat. Akhirya kami tanpa
menyadari bahwa waktu telah menunjukan pukul 02.30 pagi, kamipun menyarankan
kepada beliau berdua untuk beristirahat, karena dari raut wajah mereka
terpancar rasa letih yang telah mengganggu mereka. Akhirnya kamipun bergabung
dengan rekan-rekan yang sedang asyik bercengkrama dalam berdinamika organisasi.
Masjid Darul Hikmah - Talang |
Setelah selesai mendirikan shalat subuh berjamaah kami semua melakukan aktifitas masing-masing di pagi hari diantaranya persiapan sarapan, mandi, dan adapula yang istirahat kembali. Sayapun bercerita pagi bersama Buya (sebutan supir bus kami) tentang perjalanan yang akan ditempuh nanti siang dan saling bertukar fikiran tentang banyak hal. Pembicaraan kami disuguhi dengan dua cangkir capucinno yang di buatkan oleh salah seorang rekan kami yaitu Saudari Mulat Pangesti. Kamipun bercerita banyak hal sehingga tanpa sadar haripun telah menunjukkan keindahaannya dengan view matahari terbit menyinari puncak Gunung Talang yang indah di pagi itu.
Pagi itu kamipun disuguhi sarapan nasi
soto yang hangat. Suasana dingin dibarengi oleh sarapan semangkuk soto membuat
suasana hangat, kamipun bercengkrama sembari bersenda gurau dan makan semangkuk
soto.
Masjid Tuo Kayu Jao - Solok |
Fallyanthus |
Sekitar pukul 12.00 siang saudara
Fallyanthus telah selesai mengurus semua keperluannya. Kamipun menuju masjid
tertua untuk melaksanakan Shalat dhuhur karena sebentar lagi waktu shalat akan
masuk. Beliau mengatakan Masjid Tuo Kayu Jao merupakan masjid tertua yang
didirikan di Sumatera Barat dan menjadi cagar budaya oleh pemerintah dan
masyarakat di Kabupaten Solok.
Mimbar Masjid Tuo Kayu Jao |
Di dalam masjid dibangun oleh 9 pilar
yang kokoh yang terbuat dari kayu. Namun satu pilar yaitu pilar tengah telah
direnovasi dan dibangun dengan semen namun tidak merubah dari bentuk aslinya
sehingga tidak mengurangi ciri khasnya. Di dalamnya terdapat satu mimbar yang
telah tua yaitu memiliki tiga jenjang yang terbuat dari kayu, permadaninya
bercorak warna merah. Suasana di dalam
masjid terasa sejuk dan nyaman serta suara gemericik air yang syahdu, hal ini
menjadi alat untuk membuat kita khusuk beribadah dan bermunajah kepada Allah
SWT.
Penulis Depan Masjid Tuo Kayu Jao |
Setelah selesai kami menikmati salah
satu cagar budaya ini dan melaksanakan shalat dhuhur. Kamipun melaksanakan
perjalanan pulang ke Padang karena besuk pagi kami ada agenda yang tidak bisa
ditinggalkan di kota Padang. Kamipun pulang dan sampai di padang pukul 02.30
siang. Kamipun istirahat di rumah kami masing-masing.
Demikianlah perjalanan kami semoga
bisa menjadi inspirasi perjalanan teman-teman.
Created by : Timbul
Mujiono
**
S E K I A N **