Salam








SELAMAT DATANG DI BLOG TIMBUL MUJIONO ENTREPRENEUR SANG PETUALANG


Rabu, 06 Juni 2012

Tour To Solok

Indahnya Masjid Tuo Kayu Jao



Masjid Tuo Kayu Jao - Solok
Malam itu sehabis Isya pada hari Jumat tanggal 01 Juni 2012 kami berdua  (Penulis & Fallyanthus) setelah menghadiri suatu acara di kota Padang. Kami berencana melakukan perjalanan menuju solok untuk menghadiri acara yang diangkatkan oleh anggota baru dari Koperasi Mahasiswa Universitas Andalas (kopma unand) pada periode 2012/2013 dalam rangka merayakan wisudawan/wati anggota aktif yang telah selesai menempuh jenjang pendidikan S1 di kampus kami dan pelepasan anggota kopma untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2012.
          Pukul 11 malam kami berangkat menuju Solok dengan mengendari satu motor yang dikemudikan oleh rekan saya Fallyanthus. Kami pergi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX merah yaitu milik saudara Fallyanthus, kendaraan ini senantiasa mengantarkan kami menuju tempat yang kami tuju.
          Perjalanan malam itu terjebak oleh macet di jalan Sitinjau Laut yang merupakan pendakian ektrem menuju Solok. Rute perjalanan ini yaitu melintasi bukit barisan yang tinggi. Perjalanan dimacetkan oleh sebuah truck pengangkut semen berhenti ditikungan tajam yang ada pada panorama pertama di Sitinjau Laut.
          Panorama merupakan tempat untuk melihat lukisan alam yang tergambar berupa pemandangan yang menyejukan mata. Di Sitinjau Laut ini memiliki 2 tempat untuk melihat panorama tersebut yaitu panorama 1 merupakan panorama yang paling dekat dari laut dan berada tepat pada tikungan pendakian tajam pertama, disini sering kendaraan menguras kemampuannya untuk mendaki dan panorama kedua terletak pada pendakian panjang yang memaksa kendaraan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Pada panorama dua sering terjadi kecelakaan lalulintas karena ketidakmampuan kendaraan menaklukan pendakian yang panjang yang sedikit bergelombang.
          Perjalanan terus kami lanjutkan ditengah kendaraan yang mengular di Sitinjau Laut sampai beberapa kilometer. Selain dipicu oleh kendaraan yang melintang ditikungan, kemacetan juga diakibatkan perbaikan jalan yang belum selesai, namun yang sangat berperan dalam kemacetan ini adalah pengemudi yang tidak sabaran dan tidak disiplin dalam mengemudi sehingga tejadi kemacetan, kemacetan ini tidak juga didukung oleh peran Polantas yang seharusnya menjadi kewajibannya untuk melayani masyarakat dengan jargonnya “kami siap melayani anda”.
          Perjalanan terus kami lanjutan hingga akhirnya kami sampai perbatasan Kabupaten Solok dengan kota Padang yaitu di Lubuk Selasih. Kami menghubungi rekan kami yang telah lebih dulu sampai dilokasi, hal ini dikarenakan info lokasi acara kami tidak mengetahuinya. sehingga mereka menjemput kami dilokasi yang telah mereka tentukan yaitu di Sari Manggis. Kami sampai dilokasi sekitar pukul 1 dinihari pada tanggal 2 juni 2012.
Rumah Sdri Ika - Talang
Kami menikmati suasana yang sangat sejuk di lokasi acara dikarenakan lokasinya tepat berada di kaki Gunung Talang. Gunung Talang Merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Sumatera Barat dengan ketinggian 2.597 m dpl. Gunung Talang ini tera khir erupsi cukup besar pada tanggal 11 April tahun 2005 dan masih sering menimbulkan gempa vulkanik namun dengan skala yang kecil serta terakhir meletus pada tahun 2007. Gunung Talang terletak di kabupaten Solok dan merupakan tujuan pendakian bagi pecinta gunung untuk melihat keindahan 3 danau yaitu Danau Singkarak dan Danau Kembar (Danau di atas dan danau di bawah). Pendakian diperlukan waktu lebih kurang 3 jam pendakian dari kaki gunung.

Background G. Talang
Sesampainya dilokasi kami disuguhi oleh secangkir capucinno hangat. Kamipun bersilaturahim dengan tuan rumah tempat kami mengadakan acara yaitu keluarga besar Ika. Ika merupakan anggota aktif kopma yang baru, ia menetukan pilihannya untuk menjadi seorang aktivis organisasi. Ika merupakan mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA angkatan tahun 2010. Dia merupakan sesosok orang yang ceria dan baik hati sehingga banyak teman yang menyukainya.
          Cerita hangatpun tercipta antara kami dengan keluarga Ika. Kami bercerita tentang kultur daerah dan mengekplore dari apa yang bisa kami ekplore. Kami banyak sharing tentang pengalaman-pengalaman beliau tentang usahatani yang menjadi mata pencaharian mereka sembari kami menikmati hidangan makan malam yang nikmat.
Di Depan Irigasi G. Talang
Keluarga besar Ika sangat senang dengan kehadiran kami, karena selain mendapatkan keluarga baru beliau juga senang karena dengan hal ini menjadi motivasi bagi Ika untuk menambah pengalaman dan teman. Beliau juga bertanya banyak tentang organiasasi dan substansinya. Kamipun banyak bercerita tentang organisasi dan apa saja yang menjadi kelebihan dalam organisasi ini. penjelasan kami tentang organisasi menjadikan beliau bangga dengan Ika yang masuk menjadi anggota organisasi.
          Selesai menyantap makanan yang telah terhidang kamipun melanjutkan cerita yang hangat-hangat. Akhirya kami tanpa menyadari bahwa waktu telah menunjukan pukul 02.30 pagi, kamipun menyarankan kepada beliau berdua untuk beristirahat, karena dari raut wajah mereka terpancar rasa letih yang telah mengganggu mereka. Akhirnya kamipun bergabung dengan rekan-rekan yang sedang asyik bercengkrama dalam berdinamika organisasi.
Masjid Darul Hikmah - Talang
          Ketika jam menunjukkan sekitar jam 3 pagi kamipun beranjak untuk istirahat karena ada agenda yang akan kami lakukan pagi besuk. Sayapun tidur di dalam bus sampai kumandang shubuh memanggil kami untuk berjumpa kepada sang pencipta kami. Semua rekan-rekanpun bangun dan mendirikan ibadah shalat subuh secara berjamaah di Masjid terdekat yaitu Masjid Darul Hikmah Koto Gadang Talang Solok.

Setelah selesai mendirikan shalat subuh berjamaah kami semua melakukan aktifitas masing-masing di pagi hari diantaranya persiapan sarapan, mandi, dan adapula yang istirahat kembali. Sayapun bercerita pagi bersama Buya (sebutan supir bus kami) tentang perjalanan yang akan ditempuh nanti siang dan saling bertukar fikiran tentang banyak hal. Pembicaraan kami disuguhi dengan dua cangkir capucinno yang di buatkan oleh salah seorang rekan kami yaitu Saudari Mulat Pangesti. Kamipun bercerita banyak hal sehingga tanpa sadar haripun telah menunjukkan keindahaannya dengan view matahari terbit menyinari puncak Gunung Talang yang indah di pagi itu.
          Pagi itu kamipun disuguhi sarapan nasi soto yang hangat. Suasana dingin dibarengi oleh sarapan semangkuk soto membuat suasana hangat, kamipun bercengkrama sembari bersenda gurau dan makan semangkuk soto.
Masjid Tuo Kayu Jao - Solok
         Selesai makan dan menenangkan diri kamipun merencanakan agenda yang akan dilakukan sebelum ke kota Padang. Mereka merencanakan akan menuju Pemandian Air Hangat, Kebun Teh dan Sari Manggis (tempat Outbound).  Namun kami berdua tidak dapat ikut bersama rombongan dikarenakan saudara Fallyanthus ada keperluan untuk mengambil data di tempat penelitiannya yaitu di Kebun Teh PTP VI Unit Danau Kembar di Kayu Jao – Solok. Kamipun berlanjut dan pisah bersama rombongan untuk izin lebih dulu menuju lokasi penelitian. Kami lalu mohon izin kepada tuan rumah dan rombongan.



Fallyanthus
          Sejurus kemudian kami menuju tempat penelitian saudara Fallyanthus dan sampai ditempat penelitian sekitar jam 10.20 WIB. Kami langsung menuju kantor tempat pengolahan teh di lokasi tersebut. Beliau mengurus semua kebutuhan yang menjadi kebutuhan guna menyelesaikan penelitiannya.

          Sekitar pukul 12.00 siang saudara Fallyanthus telah selesai mengurus semua keperluannya. Kamipun menuju masjid tertua untuk melaksanakan Shalat dhuhur karena sebentar lagi waktu shalat akan masuk. Beliau mengatakan Masjid Tuo Kayu Jao merupakan masjid tertua yang didirikan di Sumatera Barat dan menjadi cagar budaya oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Solok.
         
Mimbar Masjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao merupakan masjid yang terletak di lembah yang asri di atasnya dikelilingi oleh tebing yang tinggi dan curam. Di atasnya adalah ladang masyarakat yaitu tanaman hortikultura dan kebun teh. Masjid ini memiliki suhu yang dingin sejuk dan dilewati oleh aliran air sungai yang kecil. Bangunan Masjid Tuo Kayu Jao memiliki kekhasan yaitu dua memiliki perpaduan budaya yang berbeda yaitu budaya Tionghoa dan Minang, dimana terlihat kubahnya menyerupai pagoda (tempat Ibadah Tionghoa) dan bagian mimbarnya berbentuk gonjong (atap rumah adat minang kabau). Hal ini menjadi ciri khas dari Masjid Tuo Kayu Jao.
          Di dalam masjid dibangun oleh 9 pilar yang kokoh yang terbuat dari kayu. Namun satu pilar yaitu pilar tengah telah direnovasi dan dibangun dengan semen namun tidak merubah dari bentuk aslinya sehingga tidak mengurangi ciri khasnya. Di dalamnya terdapat satu mimbar yang telah tua yaitu memiliki tiga jenjang yang terbuat dari kayu, permadaninya bercorak warna merah.  Suasana di dalam masjid terasa sejuk dan nyaman serta suara gemericik air yang syahdu, hal ini menjadi alat untuk membuat kita khusuk beribadah dan bermunajah kepada Allah SWT.
Penulis Depan Masjid Tuo Kayu Jao
          Masjid Tuo Kayu Jao memiliki atap terbuat dari daun rumbia dan memiliki 3 tingkatan. Di atas kubahnya terdapat bangunan berupa bulan sabit dan bintang dan terdiri satu gonjon g dibagian depannya. Masjid ini juga memiliki satu tempat bedug yang terdiri dua gonjong. Bedug merupakan alat yang digunakan sebagai tanda telah masuknya waktu shalat dan dibunyikan sebelum adzan berkumandang dengan cara ditabuh. Masjid Tuo Kayu Jao juga memiliki ciri khas yaitu warnanya yang alami yaitu hitam sedikit pekat.
          Setelah selesai kami menikmati salah satu cagar budaya ini dan melaksanakan shalat dhuhur. Kamipun melaksanakan perjalanan pulang ke Padang karena besuk pagi kami ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan di kota Padang. Kamipun pulang dan sampai di padang pukul 02.30 siang. Kamipun istirahat di rumah kami masing-masing.
          Demikianlah perjalanan kami semoga bisa menjadi inspirasi perjalanan teman-teman.
Created by : Timbul Mujiono
** S E K I A N **

Tidak ada komentar: